Sensor LDR (Light Dependent Resistor) merupakan komponen elektronika yang peka terhadap intensitas cahaya. Penggunaan LDR sangat luas, dan salah satu platform yang sering mengadopsinya adalah Arduino. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang Sensor LDR, cara kerjanya, dan bagaimana mengaplikasikannya pada proyek Arduino.

Apa itu Sensor LDR? Sensor LDR adalah komponen elektronika yang mengubah resistansinya berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika cahaya meningkat, resistansi LDR menurun, dan sebaliknya. Ini membuat LDR menjadi alat yang ideal untuk mendeteksi perubahan intensitas cahaya di sekitarnya.

Cara Kerja Sensor LDR:

Sensor LDR terdiri dari bahan semikonduktor yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika terkena cahaya, jumlah elektron dalam semikonduktor meningkat, menyebabkan resistansinya berkurang. Sebaliknya, dalam kondisi gelap, resistansinya meningkat.

Keuntungan Penggunaan Sensor LDR pada Arduino:

  1. Sederhana: Sensor LDR memiliki struktur sederhana dan mudah diintegrasikan dengan Arduino.
  2. Murah: Harga sensor LDR terjangkau, menjadikannya pilihan yang ekonomis untuk proyek-proyek DIY.
  3. Mudah Digunakan: Tidak memerlukan keterampilan teknis tinggi untuk mengimplementasikannya.

Pengaplikasian Sensor LDR pada Arduino:

Contoh sederhana penggunaan sensor LDR adalah membuat lampu otomatis yang menyala saat gelap dan mati saat terang. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Persiapan Bahan:

  1. Arduino Uno
  2. Sensor LDR
  3. Resistor (10k ohm)
  4. LED
  5. Kabel jumper

Hubungkan Komponen:

  • Sambungkan ujung kaki sensor LDR ke pin analog pada Arduino.
  • Hubungkan salah satu ujung resistor ke GND pada Arduino dan ujung lainnya ke ujung bebas sensor LDR.
  • Sambungkan ujung sisa dari sensor LDR ke pin 5V pada Arduino.

Program Arduino:

int sensorPin = A0;  // Pin analog untuk sensor LDR
int ledPin = 13;     // Pin Untuk LED
int nilaiSensor;     // Variabel untuk menyimpan nilai sensor

void setup() {
  Serial.begin(9600); // Inisialisasi serial monitor
  pinMode(ledPin, OUTPUT); //Mendefinisikan pin LED sebagai Output
}

void loop() {
  nilaiSensor = analogRead(sensorPin); // Membaca nilai sensor
  Serial.println(nilaiSensor);         // Menampilkan nilai sensor pada serial monitor

  if (nilaiSensor < 500) {
    // Jika nilai sensor rendah (gelap), nyalakan lampu
    digitalWrite(ledPin, HIGH);
  } else {
    // Jika nilai sensor tinggi (terang), matikan lampu
    digitalWrite(ledPin, LOW);
  }

  delay(200); // Tunda selama 0,2 detik
}

Hasil:

  • Upload program ke Arduino dan monitor hasilnya melalui serial monitor.
  • Coba tutupi sensor dengan tangan untuk melihat perubahan nilai sensor.

Penutup:

Dengan menggabungkan sensor LDR dan Arduino, Anda dapat membuat berbagai proyek yang responsif terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan harga yang terjangkau dan penggunaan yang sederhana, sensor LDR menjadi pilihan yang menarik untuk proyek-proyek elektronika DIY Anda. Semoga artikel ini memberikan wawasan dan inspirasi untuk menciptakan proyek kreatif menggunakan sensor LDR dan Arduino. Selamat mencoba!

Mengenal Sensor LDR dan Pengaplikasiannya pada Arduino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *